Setelah
Kau Tiada
Hari ini adalah hari pertama aku
masuk sekolah di sekolahku yang baru. Ya aku murid baru pindahan dari bandung.
Awalnya aku nggak mau di pindahin di sekolah ini walaupun katanya sekolah ini
adalah sekolat elit di jakarta “ SMA Antartika”. Aku terpaksa mau, soalnya
orang tua aku pindah kerja disini.
“sayang
segera berangkat, pak dawam sudah menunggu di mobil” kata mama. Pak dawam
adalah sopir pribadi aku dari aku kecil, kita sudah menganggap dia seperti
saudara sendiri. “ iya ma” jawabku.
Sesampai di sekolah, “pak ini
sekolah aku yang baru?” tanyaku. “iya non. Ini sekolah non amel yang baru.
Bagus ya non?” “bagus banget pak. Waw” kataku dengan kagum. Aku segera turun
dari mobil dan langsung masuk ke dalam. Ku lihat mobil sport yang lewat
didepanku, sepertinya dia siswa disini. Setelah seseorang itu turun ternyata
cowok itu sangat keren “ wow” aku melongo. Dia melihatku dengan tatapan aneh.
Tapi aku tak memperdulikannya, aku langsung masuk ke dalam sekolah. “hey kamu,
tunggu” teriak cowok itu. Aku menoleh “kamu memanggilku?” tanyaku. “ya. Lu
murid baru disini?”. “ya” jawabku dengan singkat. “kenalin aku kevin. Nama lu
siapa?”,”hah cowok ini ngajak aku kenalan? Mimpi apa aku semalam” dalam hatiku.
“napa lu bengong. Siapa nama lu?” tanya dia kembali. “a..k..u.. amel” jawabku
dengan gugup. Biasa kalau aku ada di deket cowok ganteng bawaannya gugup terus.
“ senang berkenalan denganmu. Selamat datang di sekolah ini” kata cowok itu
dengan senyum. Dan aku pun membalasnya dengan senyuman lalu aku langsung pergi
ninggalin cowok itu. “huh” perasaanku dalam hati. Setelah aku masuk dalam kelas
aku suka sekali, karena walaupun masih 1 hari aku ada disini, aku sudah
memiliki sahabat. Dia bernama Ira. Dia baik banget dan care banget sama aku. Syukurlah
tidak ada yang sombong disini.
“Ra,
kevin itu orangnya gimana sih?” tanyaku. “hmm dia keren. Banyak cewek-cewek
disini yang suka sama dia. Ya tapi dia cuek banget. Dan lu tau nggak, walaupun
dia cakep, kece,keren tapi dia cuman pernah pacaran 1 kali loh. Itu pun dulu
waktu smp” kata Ira “ah masak sih Ra?. Dia kan ganteng masak gapernah pacaran
lagi” “beneran mel”. Aku nggak nyangka aja cowok seganteng kevin Cuma pernah
pacaran 1 kali doang. Wow
Sepulang sekolah tiba-tiba kevin
menyamperiku “pulang bareng aku yuk mel? Mau?” ajak Kevin kepadaku. “nggak
usah, aku mau minta jemput supir aku aja Vin”. “sama aku aja. Sekalian aku
pengen tau rumah kamu. Barangkali suatu saat aku pengen main ke rumahmu kan
enak udah tau” ajakan Kevin yang memaksa. Aku pun mengangguk. Sumpah aku masih
nggak nyangka aja kalau Kevin cowok cuek mau mengantarku pulang. “thanks ya
Vin”. “oke. Aku balik dulu ya”. Dia langsung mempercepat mobilnya itu. Sesampai
dirumah mama menanyaiku “siapa tadi? Berani banget kamu minta antar cowok. Kamu
itu masih kecil jangan coba-coba dekat sama cowok. Apa kamu mau di permainin
sama cowok? Apalagi kamu baru kenal sama dia” kata mama dengan nada yang marah.
“dia Kevin teman baru di sekolah amel. Ma dia cuman pingin nganterin aku doang,
masak nggak boleh. Amel ini udah gede ma, udah sma. Tapi mama masih melarang
amel bergaul dengan cowok. Mama nggak pernah pengen lihat amel seneng”
bantahku. Lalu aku langsung masuk menuju kamarku. Tiba-tiba hpku berbunyi.
Ternyata sms dari Kevin
“hai Amel,maaf ya aku malam-malam mengganggu
kamu. Eh besok sepulang sekolah kita jalan yuk ke mall. Kamu mau kan?”
“iya Vin aku mau
kok”. “yaudah selamat malam cantik”.
Tumben
Kevin memanggilku cantik wow banget dong hehe.
Keesokannya aku jalan sama Kevin.
Kita pun nongkrong di cafe kesukaan Kevin. “kamu suka ya nongkrong disini?”
tanyaku. “dulu sih suka banget kesini. Tapi akhir-akhir ini udah males kesini”.
“ loh kenapa emang?” tanyaku dengan penasaran. “haha disini banyak kenangan
sama mantanku” jawabnyaa. “oh ya vin kamu kan ganteng,keren tuh, tapi kok kamu
baru satu kali pacaran ya? Biasanya
cowok seganteng kamu tuh ceweknya selusin hehe. Tapin kamu beda”. “hm iya aku
udah trauma sama cewek” jawabnya.“kenapa?” tanyaku.
“aku
trauma di selingkuhin. Soalnya mantanku dulu udah nyelingkuhin aku disaat aku
sayang-sayangnya sama dia. Eh tapi dia menghianatiku. Jadi sampai sekarang aku
udang nggak percaya lagi sama omongannya cewek yang katanya setia itu.”.
“tapi
kan nggak semua cewek begitu vin. Buktinya aku gapernah tuh menghianati cowok.
Ya walaupun aku belum pernah pacaran hehe. Gaboleh mama sih” kataku dengan
membela kaum perempuan :D . “sudahlah jangan di bahas. Aku males membahasnya”
katanya.
Setelah beberapa hari kita deket.
Akhirnya kali ini aku sama kevin sudah berpacaran. Ya walaupun mama sama papa
aku nggak akan menyetujuinya. Malam ini Kevin kerumahku tapi tanpa dia bilang
dulu sama aku.
Tok..tok..tok..
ternyata yang membuka pintu adalah mamaku haduhh. “siapa kamu? Pengantar bunga
ya? Maaf kita tidak memesan bunga” kata mama. Padahal itu Kevin bukan pengantar
bunga. Ya soalnya dia membawa buket bunga. “ maaf tante, Amelnya ada? Saya Kevin pacaranya Amel”. Duh Kevin kenapa bilang
seperti itu, padahal mamaku belum ngebolehin aku pacaran. “ oh ini yang namanya
Kevin. Berani banget kamu datang kesini. Nggak usah kamu nemui Amel lagi. Dia
masih kecil, belum waktunyua dia pacaran. Dasar kamu sudah merusak pikiran .anak
saya. Sekarang kamu pergi sana jangan pernah sekali-kali kamu deket sama Amel”
kata mama dengan tegas. Aku yang mendengar pembicaraan itu aku sangat menangis.
Setelah Kevin pergi, aku langsung turun untuk menemuhi mama. “Mama ini
apa-apaan sih ngusir Kevin. Mama nggak berhak bentak-bentak kevin kayak gitu. Ma
amel udah pernah bilang berapa kali sih ma. Amel nggak mau mama atur-atur
terus. Amel pingin kayak anak-anak remaja biasa. Nggak perlu mama
mengatur-ngatur aku kayak gini ma. Aku sayang sama Kevin ma, tapi mama gapernah
ngertiin perasaan Amel. Mama egois, mama jahat, Amel benci banget sama mama”
katakku dengan menangis. “Amel, sejak kapan kamu membentak mama kayak gini hah.
Oh apa gara-gara cowok itu kamu kayak gini, kamu sudah berani sama mama. Mama
nggak mau kamu terluka gara-gara cowok itu”. “ Ma, Kevin itu cowok baik. Dia
berbeda dengan cowok-cowok lainnya. Aku yakin dia bisa menjagaku ma. Mama
jangan pernah nyalahin dia lagi. Dia nggak salah ma!” Aku langsung masuk ke
kamar kembali dengan menangis. “Amel” panggilnya. 2 hari aku nggak keluar dari
rumah, aku juga nggak pernah mau makan. Tiba-tiba sms dari Kevin
“Amel, apa kabar
kamu? Kenapa kamu nggak pernah masuk sekolah? Kamu sakit sayang?semenjak
peristiwa 2 hari yang lalu, kamu nggak pernah lagi menghubungiku. Ya aku tahu
perasaanmu saat ini. Aku minta maaf ya sama kamu. Gara-gara aku, kamu jadi
kayak gini. Mel aku sayang sama kamu. Kamu beda dengan cewek lain. Kamu baik,
cantik, penyayang pula. Aku nggak mau kehilangan kamu mel. Mungkin mamamu
benar, kamu tidak semestinya pacaran dengan aku. Karena aku nggak pantas buat
kamu mel. Tapi suatu saat aku akan buktikan kepada mama kamu kalau aku
benar-benar sayang sama kamu dan aku akan menjagamu dengan baik. Love you peri
cantikku amel. dont be sad”. aku
membacanya dengan rasa terharu. Tak tega rasanya melihat Kevin seperti ini
“Aku gapapa kok
vin. Aku masih pingin nenangin diriku sejenak. Aku juga sangat sayang sama
kamu. Tapi aku juga berusaha untuk meyakinkan mamaku biar suka sama aku dan
ngasih lampu ijo pacaran sama kamu. Kamu yang sabar ya vin. Tuhan sedang
menguji hubungan kita. Love you too pangeran terbaikku”.
Ingin
rasanya aku menjerit. Aku capek, aku lelah. Kenapa begitu teganya mama sama
aku. Aku tahu mama sayang sama aku, tapi hal seperti bakal membuat aku sangat
menderita. Mama sangat jahat sama aku. Bener-bener jahat.
Keesokan harinya aku mulai masuk
sekolah lagi. Tapi kenapa dari tadi aku nggak melihat sosok Kevin yang biasanya
tiap pagi selalu menyapaku di depan kelas. “Amel, lu dari mana aja kemarin
nggak masuk 4 hari? Lu sakit mel?” tanya sahabatku itu. Tapi aku terdiam dan
tetap tengak tengok mencarai dia. “mel lu kenapa tengak tengok gitu?”tanya Ira
lagi. “Ra, Kevin mana ya. Kok tumben dia nggak muncul” tanyaku pada ira. “aku
juga nggak tahu mel. Akhir2 ini dia menghilang, nggak pernah masuk sekolah. Lu
ada masalah ya sama dia?”.
“hmm
sebenarnya 4 hari yang lalu mamaku menyuruh dia untuk menjauhi aku. Mangkannya
aku kemarin marah banget sama mama. Sampai- sampai aku males sekolah, makan,
bad mood banget lah” jawabku. “yang sabar ya mel. Ini ujian buat kalian”.
Tiba-tiba
ada sms dari Kevin. Aku tidak sabar membukanya
“Hai mel. Nanti
sore kamu datang ke taman biasanya ya. Aku pingin ketemu kamu sebentar sebelum
aku pergi ke perancis. Selamat bertemu nanti sore ya”. Aku sangat terkejut membaca sms
itu. Aku kaget karena dia mau pergi ke perancis. Sumpah aku bener-bener nggak
rela banget kalau Kevin pergi. Aku akan mencegahnya nanti sore.
Sore hari. Aku sudah lama
menunggunya. Tapi kenapa dia nggak datang juga. “duh vin kamu kemana sih.
Kenapa telfon aku nggak kamu angkat” kataku. Hujan pun turun deras sekali.
Sampai malam aku menunggunya tapi nggak datang juga. Akhirnya aku memilih untuk
pulang dengan basah kuyup seperti ini. Mungkin Kevin nggak mau bertemu dengan
aku karena dia nggak mau melihat aku sedih. Okelah vin aku tahu kok.
Tiittt..tiit..tiiit.. suara hpku
berbunyi. Ternyata ada telfon dari Ira
“hallo
mel lu tadi sempet ketemu nggak sama Kevin?” tanyanya.
“enggak
Ra. Dia nggak datang. Ya mungkin dia nggak mau ketemu aku”. Jawabku
“bukannya
dia nggak mau ketemu elu mel. Tapiii..”.
“tapi
apa Ra? Kevin kenapa?”. Tanyaku dengan rasa penasaran
“yang
sabar ya mel. Dia kemarin mengalami kecelakaan pas mau ketemu sama elu.
Sekarang dia kritis di rumah sakit. Mungkin sebaiknya elu kesana sekarang deh
mel”
“hah?apa?kamu
serius ra?” tanyaku dengan kaget. Langsung ku buang hpku dan aku segera pergi
ke rumah sakit dengan perasaan yang gundah.
“Mel
mau kemana malam-malam gini” tanya mama. “mau ke rumah sakit. Kevin kecelakaan.
Amel pamit dulu” jawabku. Aku tak memperdulikan omengan mama lagi. Gara-gara
mama aku kehilangan Kevin.
Sesampai di rumah sakit ternyataa...
“Keviiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnn ....” aku berteriak histeris setelah aku melihat
keluarga kevin menangis karena kevin sudah tiada. Aku telat, aku sangat telat
datang kesini. Kenapa aku nggak bisa bertemu dengan dia untuk terakhir kalinya.
Aku langsung memeluk jenazah Kevin . “Vin kenapa sih kamu ninggalin aku. Kamu
kan sudah janji sama aku kalau kamu nggak akan ninggalin aku dan kamu akan
ngebuktiin ke mamaku kalau kamu sayang sama aku. Tapi kenapa kamu malah pergi
vin. Kamu jahat vin kamu jahat. Kamu mengingkari janji itu viiinnn” Tangisanku
begitu keras.
“Kamu
Amel?” tanya seorang cewek yang ternyata itu kakak Kevin . “Iya” jawabku. “dia
tadi sebelum meninggal udah menunggu kamu supaya segera datang kesini dan
melihatmu untuk terakhir kalinya. Tapi semua sudah telambat. Kamu datang kesini
dengan sangat telat sekali. Dia selalu memanggilmu dari tadi. Kamu yang sabar
ya. Dan ini surat titipan dari Kevin buat kamu” kata kakak itu. Tapi aku masih
belum bisa berhenti untuk menangis. Lalu ku buka surat itu
“Hai
Peri cantikku Amel. kamu baik-baik saja kan? Maaf ya aku belum bisa membuktikan
ke mama kamu. Tapi kamu yang sabar ya. Aku yakin kok suatu saat nanti mama kamu
bakal ngasih lampu ijo ke kamu. Maafin aku kalau selama ini aku punya salah
sama kamu. Tapi asal kamu tahu, aku sangat sayang sama kamu. Ya mungkin suatu
saat nanti pula kamu akan menemukan seseorang pendamping yang lebih baik dari
aku. Dan yang pastinya lebih sayang sama kamu. Semua kenangan kita selama ini
begitu manis, sehingga aku nggak bisa untuk melupakan masa-masa kita
dulu.Mungkin waktu kamu membaca surat ini aku sudah tidak bisa membuka mataku
kembali. Kamu jaga diri ya sayang. Kamu
cantik, aku nggak pingin setelah kamu membaca surat ini kamu menjadi sedih
terus-terusan. Kamu harus tetap ceria. Kalau kamu sedih, aku pasti bakalan
ikutan sedih. Keep smile sayang. Kejarlah cita-citamu. Buatlah orang tuamu
bahagia. Oh ya aku pingin setiap minggunya kamu datang ke makamku ya. Aku
pingin kamu selalu ingat sama aku walaupun aku sudah tiada. Selamat tinggal
peri cantikku. Aku disini selalu sayang sama kamu. I LOVE YOU” . Aku bener-bener nggak tahan
melihat surat ini. Aku segera pulang dan memberitahukan kabar ini ke mama.
Sesampai
di rumah. “Kamu kenapa menangis” tanya mama. “Kevin meninggal ma. Dia
meninggal” tangisanku semakin menjadi. “sudahlah kamu yang sabar aja”. “Apa?
Mama cuman bilang sabar?. Mama tega ya sam aku. Mama tahu nggak siapa yang
membuat keadaan seperti ini? Ya mama sendiri. Seandainya aja mama merestui
hubungan aku sama dia. Pasti semua ini nggak bakalan terjadi ma. Sekarang mama
lihat sendiri kan betapa sakitnya perasaan anak mama ini. Amel sedih ma, hati
amel sakit. sekarang cinta Amel telah tiada. Apa setelah kejadian seperti ini
mama masih belum sadar juga. Dimana hati mama yang dulu. Sekarang aku mohon
sama mama, tolong jangan perlakukan Ameln kayak anak kecil lagi ma. Mama
benar-benar tega. Mama tega ma tegaaa!!! Maaf ma kalau aku udah membentak mama”
tangisku mulai lagi. “sayang maafin mama sayang. Mama khilaf. Mama janji mulai
sekarang nggak akan mengekang kamu lagi. Mama janji sayang” kata mama.
“terserah mama saja. Aku capek”.
Ya sekarang cintaku telang hilang.
Dia sudah berbeda tempat dengan aku. Tapi cintaku sama kamu tetap abadi. Akan
selalu ku kenang kenangan-kenangan kita dulu. Selamat tinggal sayang selamat
tinggal. I love forever Kevin Pradigo.
Janji
aku untuk mendatangi makamnya tiap minggu sudah aku laksanakan. Ya mungkin itu
bisa mengobati rasa kangenku sama dia yang telah tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar