Selasa, 14 Januari 2014

SKT


Setelah Kau Tiada
            Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah di sekolahku yang baru. Ya aku murid baru pindahan dari bandung. Awalnya aku nggak mau di pindahin di sekolah ini walaupun katanya sekolah ini adalah sekolat elit di jakarta “ SMA Antartika”. Aku terpaksa mau, soalnya orang tua aku pindah kerja disini.
“sayang segera berangkat, pak dawam sudah menunggu di mobil” kata mama. Pak dawam adalah sopir pribadi aku dari aku kecil, kita sudah menganggap dia seperti saudara sendiri. “ iya ma” jawabku.
            Sesampai di sekolah, “pak ini sekolah aku yang baru?” tanyaku. “iya non. Ini sekolah non amel yang baru. Bagus ya non?” “bagus banget pak. Waw” kataku dengan kagum. Aku segera turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam. Ku lihat mobil sport yang lewat didepanku, sepertinya dia siswa disini. Setelah seseorang itu turun ternyata cowok itu sangat keren “ wow” aku melongo. Dia melihatku dengan tatapan aneh. Tapi aku tak memperdulikannya, aku langsung masuk ke dalam sekolah. “hey kamu, tunggu” teriak cowok itu. Aku menoleh “kamu memanggilku?” tanyaku. “ya. Lu murid baru disini?”. “ya” jawabku dengan singkat. “kenalin aku kevin. Nama lu siapa?”,”hah cowok ini ngajak aku kenalan? Mimpi apa aku semalam” dalam hatiku. “napa lu bengong. Siapa nama lu?” tanya dia kembali. “a..k..u.. amel” jawabku dengan gugup. Biasa kalau aku ada di deket cowok ganteng bawaannya gugup terus. “ senang berkenalan denganmu. Selamat datang di sekolah ini” kata cowok itu dengan senyum. Dan aku pun membalasnya dengan senyuman lalu aku langsung pergi ninggalin cowok itu. “huh” perasaanku dalam hati. Setelah aku masuk dalam kelas aku suka sekali, karena walaupun masih 1 hari aku ada disini, aku sudah memiliki sahabat. Dia bernama Ira. Dia baik banget dan care banget sama aku. Syukurlah tidak ada yang sombong disini.
“Ra, kevin itu orangnya gimana sih?” tanyaku. “hmm dia keren. Banyak cewek-cewek disini yang suka sama dia. Ya tapi dia cuek banget. Dan lu tau nggak, walaupun dia cakep, kece,keren tapi dia cuman pernah pacaran 1 kali loh. Itu pun dulu waktu smp” kata Ira “ah masak sih Ra?. Dia kan ganteng masak gapernah pacaran lagi” “beneran mel”. Aku nggak nyangka aja cowok seganteng kevin Cuma pernah pacaran 1 kali doang. Wow

            Sepulang sekolah tiba-tiba kevin menyamperiku “pulang bareng aku yuk mel? Mau?” ajak Kevin kepadaku. “nggak usah, aku mau minta jemput supir aku aja Vin”. “sama aku aja. Sekalian aku pengen tau rumah kamu. Barangkali suatu saat aku pengen main ke rumahmu kan enak udah tau” ajakan Kevin yang memaksa. Aku pun mengangguk. Sumpah aku masih nggak nyangka aja kalau Kevin cowok cuek mau mengantarku pulang. “thanks ya Vin”. “oke. Aku balik dulu ya”. Dia langsung mempercepat mobilnya itu. Sesampai dirumah mama menanyaiku “siapa tadi? Berani banget kamu minta antar cowok. Kamu itu masih kecil jangan coba-coba dekat sama cowok. Apa kamu mau di permainin sama cowok? Apalagi kamu baru kenal sama dia” kata mama dengan nada yang marah. “dia Kevin teman baru di sekolah amel. Ma dia cuman pingin nganterin aku doang, masak nggak boleh. Amel ini udah gede ma, udah sma. Tapi mama masih melarang amel bergaul dengan cowok. Mama nggak pernah pengen lihat amel seneng” bantahku. Lalu aku langsung masuk menuju kamarku. Tiba-tiba hpku berbunyi. Ternyata sms dari Kevin
hai Amel,maaf ya aku malam-malam mengganggu kamu. Eh besok sepulang sekolah kita jalan yuk ke mall. Kamu mau kan?”
“iya Vin aku mau kok”. “yaudah selamat malam cantik”.
Tumben Kevin memanggilku cantik wow banget dong hehe.
            Keesokannya aku jalan sama Kevin. Kita pun nongkrong di cafe kesukaan Kevin. “kamu suka ya nongkrong disini?” tanyaku. “dulu sih suka banget kesini. Tapi akhir-akhir ini udah males kesini”. “ loh kenapa emang?” tanyaku dengan penasaran. “haha disini banyak kenangan sama mantanku” jawabnyaa. “oh ya vin kamu kan ganteng,keren tuh, tapi kok kamu baru satu kali pacaran ya?  Biasanya cowok seganteng kamu tuh ceweknya selusin hehe. Tapin kamu beda”. “hm iya aku udah trauma sama cewek” jawabnya.“kenapa?” tanyaku.
“aku trauma di selingkuhin. Soalnya mantanku dulu udah nyelingkuhin aku disaat aku sayang-sayangnya sama dia. Eh tapi dia menghianatiku. Jadi sampai sekarang aku udang nggak percaya lagi sama omongannya cewek yang katanya setia itu.”.
“tapi kan nggak semua cewek begitu vin. Buktinya aku gapernah tuh menghianati cowok. Ya walaupun aku belum pernah pacaran hehe. Gaboleh mama sih” kataku dengan membela kaum perempuan :D . “sudahlah jangan di bahas. Aku males membahasnya” katanya.
            Setelah beberapa hari kita deket. Akhirnya kali ini aku sama kevin sudah berpacaran. Ya walaupun mama sama papa aku nggak akan menyetujuinya. Malam ini Kevin kerumahku tapi tanpa dia bilang dulu sama aku.
Tok..tok..tok.. ternyata yang membuka pintu adalah mamaku haduhh. “siapa kamu? Pengantar bunga ya? Maaf kita tidak memesan bunga” kata mama. Padahal itu Kevin bukan pengantar bunga. Ya soalnya dia membawa buket bunga. “ maaf tante, Amelnya ada? Saya  Kevin pacaranya Amel”. Duh Kevin kenapa bilang seperti itu, padahal mamaku belum ngebolehin aku pacaran. “ oh ini yang namanya Kevin. Berani banget kamu datang kesini. Nggak usah kamu nemui Amel lagi. Dia masih kecil, belum waktunyua dia pacaran. Dasar kamu sudah merusak pikiran .anak saya. Sekarang kamu pergi sana jangan pernah sekali-kali kamu deket sama Amel” kata mama dengan tegas. Aku yang mendengar pembicaraan itu aku sangat menangis. Setelah Kevin pergi, aku langsung turun untuk menemuhi mama. “Mama ini apa-apaan sih ngusir Kevin. Mama nggak berhak bentak-bentak kevin kayak gitu. Ma amel udah pernah bilang berapa kali sih ma. Amel nggak mau mama atur-atur terus. Amel pingin kayak anak-anak remaja biasa. Nggak perlu mama mengatur-ngatur aku kayak gini ma. Aku sayang sama Kevin ma, tapi mama gapernah ngertiin perasaan Amel. Mama egois, mama jahat, Amel benci banget sama mama” katakku dengan menangis. “Amel, sejak kapan kamu membentak mama kayak gini hah. Oh apa gara-gara cowok itu kamu kayak gini, kamu sudah berani sama mama. Mama nggak mau kamu terluka gara-gara cowok itu”. “ Ma, Kevin itu cowok baik. Dia berbeda dengan cowok-cowok lainnya. Aku yakin dia bisa menjagaku ma. Mama jangan pernah nyalahin dia lagi. Dia nggak salah ma!” Aku langsung masuk ke kamar kembali dengan menangis. “Amel” panggilnya. 2 hari aku nggak keluar dari rumah, aku juga nggak pernah mau makan. Tiba-tiba sms dari Kevin
“Amel, apa kabar kamu? Kenapa kamu nggak pernah masuk sekolah? Kamu sakit sayang?semenjak peristiwa 2 hari yang lalu, kamu nggak pernah lagi menghubungiku. Ya aku tahu perasaanmu saat ini. Aku minta maaf ya sama kamu. Gara-gara aku, kamu jadi kayak gini. Mel aku sayang sama kamu. Kamu beda dengan cewek lain. Kamu baik, cantik, penyayang pula. Aku nggak mau kehilangan kamu mel. Mungkin mamamu benar, kamu tidak semestinya pacaran dengan aku. Karena aku nggak pantas buat kamu mel. Tapi suatu saat aku akan buktikan kepada mama kamu kalau aku benar-benar sayang sama kamu dan aku akan menjagamu dengan baik. Love you peri cantikku amel. dont be sad”. aku membacanya dengan rasa terharu. Tak tega rasanya melihat Kevin seperti ini
“Aku gapapa kok vin. Aku masih pingin nenangin diriku sejenak. Aku juga sangat sayang sama kamu. Tapi aku juga berusaha untuk meyakinkan mamaku biar suka sama aku dan ngasih lampu ijo pacaran sama kamu. Kamu yang sabar ya vin. Tuhan sedang menguji hubungan kita. Love you too pangeran terbaikku”.
Ingin rasanya aku menjerit. Aku capek, aku lelah. Kenapa begitu teganya mama sama aku. Aku tahu mama sayang sama aku, tapi hal seperti bakal membuat aku sangat menderita. Mama sangat jahat sama aku. Bener-bener jahat.
            Keesokan harinya aku mulai masuk sekolah lagi. Tapi kenapa dari tadi aku nggak melihat sosok Kevin yang biasanya tiap pagi selalu menyapaku di depan kelas. “Amel, lu dari mana aja kemarin nggak masuk 4 hari? Lu sakit mel?” tanya sahabatku itu. Tapi aku terdiam dan tetap tengak tengok mencarai dia. “mel lu kenapa tengak tengok gitu?”tanya Ira lagi. “Ra, Kevin mana ya. Kok tumben dia nggak muncul” tanyaku pada ira. “aku juga nggak tahu mel. Akhir2 ini dia menghilang, nggak pernah masuk sekolah. Lu ada masalah ya sama dia?”.
“hmm sebenarnya 4 hari yang lalu mamaku menyuruh dia untuk menjauhi aku. Mangkannya aku kemarin marah banget sama mama. Sampai- sampai aku males sekolah, makan, bad mood banget lah” jawabku. “yang sabar ya mel. Ini ujian buat kalian”.
Tiba-tiba ada sms dari Kevin. Aku tidak sabar membukanya
“Hai mel. Nanti sore kamu datang ke taman biasanya ya. Aku pingin ketemu kamu sebentar sebelum aku pergi ke perancis. Selamat bertemu nanti sore ya”. Aku sangat terkejut membaca sms itu. Aku kaget karena dia mau pergi ke perancis. Sumpah aku bener-bener nggak rela banget kalau Kevin pergi. Aku akan mencegahnya nanti sore.
            Sore hari. Aku sudah lama menunggunya. Tapi kenapa dia nggak datang juga. “duh vin kamu kemana sih. Kenapa telfon aku nggak kamu angkat” kataku. Hujan pun turun deras sekali. Sampai malam aku menunggunya tapi nggak datang juga. Akhirnya aku memilih untuk pulang dengan basah kuyup seperti ini. Mungkin Kevin nggak mau bertemu dengan aku karena dia nggak mau melihat aku sedih. Okelah vin aku tahu kok.
            Tiittt..tiit..tiiit.. suara hpku berbunyi. Ternyata ada telfon dari Ira
“hallo mel lu tadi sempet ketemu nggak sama Kevin?” tanyanya.
“enggak Ra. Dia nggak datang. Ya mungkin dia nggak mau ketemu aku”. Jawabku
“bukannya dia nggak mau ketemu elu mel. Tapiii..”.
“tapi apa Ra? Kevin kenapa?”. Tanyaku dengan rasa penasaran
“yang sabar ya mel. Dia kemarin mengalami kecelakaan pas mau ketemu sama elu. Sekarang dia kritis di rumah sakit. Mungkin sebaiknya elu kesana sekarang deh mel”
“hah?apa?kamu serius ra?” tanyaku dengan kaget. Langsung ku buang hpku dan aku segera pergi ke rumah sakit dengan perasaan yang gundah.
“Mel mau kemana malam-malam gini” tanya mama. “mau ke rumah sakit. Kevin kecelakaan. Amel pamit dulu” jawabku. Aku tak memperdulikan omengan mama lagi. Gara-gara mama aku kehilangan Kevin.
            Sesampai di rumah sakit ternyataa... “Keviiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnn ....” aku berteriak histeris setelah aku melihat keluarga kevin menangis karena kevin sudah tiada. Aku telat, aku sangat telat datang kesini. Kenapa aku nggak bisa bertemu dengan dia untuk terakhir kalinya. Aku langsung memeluk jenazah Kevin . “Vin kenapa sih kamu ninggalin aku. Kamu kan sudah janji sama aku kalau kamu nggak akan ninggalin aku dan kamu akan ngebuktiin ke mamaku kalau kamu sayang sama aku. Tapi kenapa kamu malah pergi vin. Kamu jahat vin kamu jahat. Kamu mengingkari janji itu viiinnn” Tangisanku begitu keras.
“Kamu Amel?” tanya seorang cewek yang ternyata itu kakak Kevin . “Iya” jawabku. “dia tadi sebelum meninggal udah menunggu kamu supaya segera datang kesini dan melihatmu untuk terakhir kalinya. Tapi semua sudah telambat. Kamu datang kesini dengan sangat telat sekali. Dia selalu memanggilmu dari tadi. Kamu yang sabar ya. Dan ini surat titipan dari Kevin buat kamu” kata kakak itu. Tapi aku masih belum bisa berhenti untuk menangis. Lalu ku buka surat itu
“Hai Peri cantikku Amel. kamu baik-baik saja kan? Maaf ya aku belum bisa membuktikan ke mama kamu. Tapi kamu yang sabar ya. Aku yakin kok suatu saat nanti mama kamu bakal ngasih lampu ijo ke kamu. Maafin aku kalau selama ini aku punya salah sama kamu. Tapi asal kamu tahu, aku sangat sayang sama kamu. Ya mungkin suatu saat nanti pula kamu akan menemukan seseorang pendamping yang lebih baik dari aku. Dan yang pastinya lebih sayang sama kamu. Semua kenangan kita selama ini begitu manis, sehingga aku nggak bisa untuk melupakan masa-masa kita dulu.Mungkin waktu kamu membaca surat ini aku sudah tidak bisa membuka mataku kembali.  Kamu jaga diri ya sayang. Kamu cantik, aku nggak pingin setelah kamu membaca surat ini kamu menjadi sedih terus-terusan. Kamu harus tetap ceria. Kalau kamu sedih, aku pasti bakalan ikutan sedih. Keep smile sayang. Kejarlah cita-citamu. Buatlah orang tuamu bahagia. Oh ya aku pingin setiap minggunya kamu datang ke makamku ya. Aku pingin kamu selalu ingat sama aku walaupun aku sudah tiada. Selamat tinggal peri cantikku. Aku disini selalu sayang sama kamu. I LOVE YOU” . Aku bener-bener nggak tahan melihat surat ini. Aku segera pulang dan memberitahukan kabar ini ke mama.
Sesampai di rumah. “Kamu kenapa menangis” tanya mama. “Kevin meninggal ma. Dia meninggal” tangisanku semakin menjadi. “sudahlah kamu yang sabar aja”. “Apa? Mama cuman bilang sabar?. Mama tega ya sam aku. Mama tahu nggak siapa yang membuat keadaan seperti ini? Ya mama sendiri. Seandainya aja mama merestui hubungan aku sama dia. Pasti semua ini nggak bakalan terjadi ma. Sekarang mama lihat sendiri kan betapa sakitnya perasaan anak mama ini. Amel sedih ma, hati amel sakit. sekarang cinta Amel telah tiada. Apa setelah kejadian seperti ini mama masih belum sadar juga. Dimana hati mama yang dulu. Sekarang aku mohon sama mama, tolong jangan perlakukan Ameln kayak anak kecil lagi ma. Mama benar-benar tega. Mama tega ma tegaaa!!! Maaf ma kalau aku udah membentak mama” tangisku mulai lagi. “sayang maafin mama sayang. Mama khilaf. Mama janji mulai sekarang nggak akan mengekang kamu lagi. Mama janji sayang” kata mama. “terserah mama saja. Aku capek”.
            Ya sekarang cintaku telang hilang. Dia sudah berbeda tempat dengan aku. Tapi cintaku sama kamu tetap abadi. Akan selalu ku kenang kenangan-kenangan kita dulu. Selamat tinggal sayang selamat tinggal. I love forever Kevin Pradigo.          
Janji aku untuk mendatangi makamnya tiap minggu sudah aku laksanakan. Ya mungkin itu bisa mengobati rasa kangenku sama dia yang telah tiada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar